MANUSIA DAN TANGGUNG JAWAB

BAB I

PENDAHULUAN

 

A.    LATAR BELAKANG

Tanggung jawab adalah salah satu ajaran pokok dari agama. Bahwa Tuhan Maha Adil, maka setiap orang pasti akan mempertanggung jawabkan perbuatannya, sekecil apapun itu, dan akan mendapatkan balasan yang setimpal. Balasan bisa di terima kelak di akhirat, atau sekarang di dunia, atau bahkan dua-duanya, dibalas di dunia dan diakhirat.

Perilaku tanggung jawab harus diterapkan dimana saja kita berada karena ini merupakan sifat yang terpuji, oleh karena itu kita wajib bertanggung jawab atas segala bentuk apapun yang kita perbuat, entah itu perbuatan baik ataupun tidak. Bertanggung jawab berarti kita juga telah berlaku jujur.

Tanggung jawab kita sebagai manusia itu bermacam-macam mulai dari beribadah kepada Tuhan, sampai Kalifatullahi atau sebagai seorang pemimpin.

Maka dari itu kita sebagai manusia makhluk yang sempurna harus bersikap tanggung jawab dibidang apapun atau diprofesi apapun yang kita jalani agar semua yang kita lakukan mendapat Ridho dari Tuhan yang Maha Esa.

 

 B.     RUMUSAN PEMBAHASAN

  1. Apakah pengertian dari Manusia itu ?
  2. Apakah pengertian dari Tanggung Jawab itu ?
  3. Apakah macam-macam dari Tanggung Jawab ?

 

C.    TUJUAN PEMBAHASAN

Tujuan dari pembahasan materi ini adalah untuk mengetahui lebih jelas tentang tanggung jawab yang dialami oleh manusia dan bentuk-bentuk dari tanggung jawab yang dialami manusia. Selain itu juga untuk mengetahui pengaruh tanggung jawab terhadap manusia. Dan juga mengetahui macam-macam tanggung jawab dalam kehidupan sehari-hari.

 

BAB II

PEMBAHASAN

 

A.    PENGERTIAN MANUSIA

Manusia adalah makhluk yang paling mulia disisi Allah SWT. Manusia memiliki keunikan yang menyebabkannya berbeda dengan makhluk lain. Manusia memiliki jiwa yang rohaniah, ghaib, tidak dapat ditangkap dengan panca indera yang berbeda dengan makhluk lain karena pada manusia terdapat daya berfikir, akal, nafsu, kalbu, dan sebagainya.

Pengertian manusia dapat dilihat dari berbagai segi. Secara bahasa manusia berasal dari kata “manu” (Sansekerta), “mens” (Latin), yang berarti berpikir, berakal budi atau makhluk yang mampu menguasai makhluk lain. Secara istilah manusia dapat diartikan sebuah konsep atau sebuah fakta, sebuah gagasan atau realitas, sebuah kelompok (genus) atau seorang individu. Secara biologi, manusia diartikan sebagai sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi.

 

B.    PENGERTIAN TANGGUNG JAWAB

Tanggung jawab menurut kamus umum bahasa indonesia adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatunya. Sehingga bertanggung jawab menurut kamus umum bahasa indonesia adalah berkewajiban menanggung, memikul jawab, menanggung segala sesuatunya atau memberikan jawab dan menanggung akibatnya.

Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau  perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai wujudan kesadaran akan kewajibannya. Manusia pada hakikatnya adalah makhluk yang bertang­gung jawab.Disebut demikian karena manusia, selain merupa­kan makhluk individual dan makhluk sosial, juga merupakan makhluk ‘I’uhan. Manusia memiliki tuntutan yang besar untuk bertanggung jawab mengingat ia mementaskan sejumlah peranan dalam konteks sosial, individual ataupun teologis.

Dalam konteks sosial manusia merupakan makhluk sosial.Ia tidak dapat hidup sendirian dengan perangkat nilai-nilai sclera sendiri. Nilai-nilai yang diperankan seseorang dalam ja­minan sosial harus dipertanggungjawabkan sehingga tidak meng­ganggu konsensus nilai yang telah disetujui bersama. Masalah tanggung jawab dalam konteks individual berkait­an dengan konteks teologis.Manusia sebagai makhluk indivi­dual artinya manusia harus bertanggung jawab terhadap diri­nya (seimbangan jasmani dan rohani) dan harus bertanggung jawab terhadap Tuhannya (sebagai penciptanya). Tanggung jawab manusia terhadap dirinya akan lebih kuat intensitasnya apabila ia mentiliki kesadaran yang mendalam. Tanggung jawab manusia terhadap dirinya juga muncul sebagai akibat keyakin­annya terhadap suatu nilai.

 

 

 

C.     MACAM-MACAM TANGGUNG JAWAB

Manusia itu berjuang memenuhi keperluannya sendiri atau untuk keperluan pihak lain. Untuk itu ia akan menghadapi manusia lain dalam masyarakat atau menghadapi lingkungan alam. Dalam usahanya itu manusia menyadari bahwa ada kekuatan lain yang ikut menentukan yaitu kekuasaan Tuhan. Dengan demikian tanggung jawab itu dapat dibedakan menurut keadaan manusia atau hubungan yang dibuatnya. Atas dasar ini, dikenal jenis-jenis atau macam-macam dari tanggung jawab.

(a)  Tanggung jawab terhadap diri sendiri

Tanggung jawab terhadap diri sendiri menuntut kesadaran  setiap orang untuk memenuhi kewajibannya  sendiri dalam mengembangkan  kepribadian  sebagai  manusia pribadi. Dengan demikian  bisa memecahkan  masalah-masalah  kemanusiaan  mengenai  dirinya sendiri Menurut sifat dasamya  manusia  adalah mahluk bermoral, tetapi manusia juga seorang pribadi. Karena merupakan  seorang  pribadi  maka  manusia  mempunyai pendapat  sendiri, perasaan sendiri angan-angan  sendiri. Sebagai perwujudan dari pendapat, perasaan dan angan-angan  itu manusia berbuat  dan  bertindak.  Dalam hal ini manusia tidak luput  dari  kesalahan,  kekeliruan,baik yang  disengaja maupun tidak.

Contoh:

Rudi membaca  sambil berjalan. Meskipun sebentar-sebentar  ia melihat jalan,  tetap juga  ia lengah, dan terperosok  ke sebuah  lobang.  kakinya terkilir. Ia menyesali dirinya sendiri akan  kejadian itu.Ia harus beristirahat dirumah beberapa  hari. Konsekwensi tinggal di rumah beberapa  hari merupakan tanggung jawab sendiri akan kelengahannya.

(b)  Tanggung jawab terhadap keluarga

Keluarga  merupakan  masyarakat  kecil. Keluarga  terdiri dari suami-istri.  ayah-ibu  dan anak-anak.  dan juga  orang lain yang menjadi  anggota keluarga.  Tiap anggota  keluarga  wajib bertanggung jawab  kepada keluarganya. Tanggung jawab  ini menyangkut  nama baik keluarga. Tetapi tanggung  jawab juga merupakan kesejahteraan, keselamatan. pendidikan, dan kehidupan.

Contoh  :

Seorang  ibu telah  dikarunia  tiga  anak, kemudian  oleh  sesuatu  sebab suaminya meninggal  dunia, karena ia tidak mempunyai  pekeIjaan/tidak beketja  pada  waktu  suaminya  masih  hidup  maka  demi  rasa tanggung jawabnya   terhadap  keluarga  ia melacurkan  diri.

Ditinjau  dari segi moral hal ini tidak bisa diterima  karena  melacurkan diri  tennasuk   tindakan  di kutuk,  tetapi  dari  segi  tanggung  jawab   ia tennasuk   orang  yang  dipuji.  karena  demi  rasa  tanggung  jawabnya terhadap  keluarga  ia rela berkorban  menjadi  manusia  yang  hina  dan dikutuk.

(c) Tanggung  jawab terhadap Masyarakat

Pada hakekatnya  manusia  tidak bisa hidup tanpa bantuan  manusia  lain. sesuai dengan kedudukannya   sebagai  mahluk  sosial.  Karena  membutuhkan   manusia  lain  maka  ia  hams berkomunikasi  dengan  manusia  lain  tersebut.  Sehingga  dengan  demikian  manusia di  sini merupakan  anggota masyarakat  yang tentunya mempunyai  mempunyai tanggung jawab  seperti anggota masyarakat  yang lain agar dapat melangsungkan  hidupnya dalam masyarakat  tersebut Wajarlah  apabila segala tingkah laku dan perbuatannya  harus dipertanggung  jawabkan  kepada masyarakat.

Contoh:

Hanafi  terlalu congkak  dan sombong, ia mengejek dan menghina pakaian  pengantin  adat Minangkabau.  Ia tidak memakai  pakaian  itu, bahkan  penutup  kepala  yang dikeramatkan  pun semula ditolak. Tetapi setelah ada ancaman dari pihak  pengiring, terpaksa Hanafi mau memakainya  juga.  Di dalam  peralatan  itu hampir-hampir pernikahan dibatalkan,karena  timbul perselisihan  antara pihak  kaum  perempuan dengan  pihak kaum laki-laki.  Pangkalnya  dari Hanafi juga.  Ia berkata pakaian mempelai  yang masih sekarang dilazimkan  di negerinya,  yaitu pakaian secara zaman dahulu, disebutkannya cara anak komedi Istambul. Jika ia dipaksa  memakai  secara  itu, sukalah  urung  sahaja,  demikian katanya dengan pendek. Setelah timbul pertengkaran  di dalam keluarga pihaknya  sendiri  akhimya  diterimalah,  bahwa ia memakai  smoking, yaitu jas hitam, celana hitam, dengan berompi dan berdasi putih. Tetapi waktu  hendak   menutup   kepalanya,   sudah  berselisih   pula. Dengan kekerasan  ia  menolak  pakaian   dester   suluk,yaitu  pakaian orang Minangkabau. Bertangisan  sekalipun  perempuan meminta  supaya  ia jangan menolak tanda keminangkabauan  yang satu, yaitu selama beralat saja. Jika peralatan sudah selesai, bolehlah ia nanti memakai sekehendak hatinya pula. Hanafi tetap menolak kehendak orang tua, ia tidak hendak menutup  kepala,  karena  lebih  gila pula  dari  pada  anak  komidi,  bila memakai  dester  saluk dengan  baju smoking  dan dasi. Setelah  ibunya sendiri hilang sabamya dan memukul-mukul  dada di muka anak yang “terpelajar” itu, barulah Hanafi menurut kehendak orang banyak, sambil mengeluh dan teringat akan badannya yang sudah “tergadai”.  Untunglah ia menurutkan hal menutup kepala itu, karena sekalian pengantar dan pasuinandan  (pengiring bangsa perempuan) sudah berkata bahwa mereka talc sudi mengiringkan  “mempelai didong”. Akhimya Hanafi tunduk pula dengan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat, Meskipun harus bersitegang dahulu. Sebagai pertanggungjawaban kecongkakan dan kesombongannya  itu, Hanafi harus menerima rasa antipati dari masyarakat  Minangkabau yang sangat ketat terhadap adat itu (salah asuhan)

(d). Tanggung jawab  kepada  Bangsa / Negara

Suatu kenyataan lagi, bahwa tiap manusia, tiap individu  adalah warga negara suatu negara. Dalam berpikir, berbuat, bertindak, bertingkah laku manusia terikat oleh norma-norma atau ukuran-ukuran yang dibuat oleh negara. Manusia tidak dapat berbuat semaunya sendiri. Bila perbuatan manusia itu salah, maka ia harus bertanggung  jawab kepada negara.

Contoh:

1)  Dalam novel jalan tak  ada ujung karya Muchtar Lubis, Guru Isa yang tekenal sebagai guru yang baik, terpaksa mencuri barang-barang  milik sekolah demi rumah tangganya. Perbuatan guru isa ini harus pula dipertanggung jawabkan kepada pemerintah kalau perbuataan itu diketahui ia harus berurusan dengan pihak kepolisian dan pengadilan.

2) Kumbakarna  menolak perintah kakaknya, juga rajanya  yaitu Rahwana  untuk berperang melawan rama, karena kakanya berbuat keburukan. Bukan main Rahwana. Ia membangkit-bangkitkan hutang budi Kumbakama terhadap kerajan Alengka. Kumbakama menyadari kedudukannya sebagai pang1ima perang, karena itu berangkat juga ia ke medan perang menghadapi  Rama. Akan tetapi ia maju ke medan perang bukan karena membela kakanya, melainkan karena rasa tanggung jawabnya sebagai panglima yang harus membela negara ( Ramayana)

(e). Tanggung jawab terhadap Tuhan

Tuhan menciptakan manusia di bumi ini bukanlah tanpa tanggung jawab, melainkan untuk mengisi kehidupannya  manusia mempunyai tanggung jawab Iangsnng ternadap Tuhan. Sehingga tindakan manusia tidak bisa lepas dari hukuman-hukuman  Tuhan yang dituangkan dalam berbagai kitab sud melalui berbagai macam agama Pelanggaran dari hukuman-hukuman tersebut akan segera diperingatkan oleh Tuhan dan jika dengan peringatan yang keraspun manusia masih juga tidak menghiraukan maka Tuhan akan melakukan kutukan. Sebab dengan mengabaikan perintah-perintah  Tuhan berarti mereka meninggalkan tanggung jawab yang seharusnya  dilakukan manusia ternadap Tuhan sebagai penciptanya,  bahkan untuk memenuhi tanggung jawabnya, manusia perlu pengorbanan.

Contoh:

Seorang biarawati dengan ikhlas tidak menikah selama hidupnya karena dituntut tanggung jawabnya  terhadap Tuhan sesuai dengan hukum-hukum  yang ada pada agamanya,  hal ini dilakukan  agar ia dapat sepenuhnya  mengabdikan  din kepada Tuhan demi rasa tanggung jawabnya.  Dalam  rangka  memenuhi  tanggung jawab  ini ia berkorban  tidak  memenuhi kodrat   manusia   pada   umumnya   yang  seharusnya   meneruskan keturunannya yang sebetulnya  juga  merupakan  sebagian  tanggung  jawabnya sebagai  mahluk Tuhan.

BAB III

PENUTUP

  1. KESIMPULAN 

            Setelah memahami dari artikel tersebut yang sudah dibaca dan dipahami maka akan muncul kesimpulan, yaitu dari artikel Manusia dan Tanggung Jawab.  Seseorang mau bertanggung jawab karena ada kesadaran atau pengertian atas segala perbuatan dan akibatnya dan atas kepentingan pihak lain. Timbulnya sikap tanggung jawab karena manusia itu hidup bermasyarakat dan hidup dalam lingkungan alam.

 

Tanggung jawab merupakan sesuatu yang mendampingi hak asasi manusia sejak lahir.dapat kita lihat tanggung jawab mengandung 2 unsur kata yaitu menangggung dan menjawab .menanggung sendiri yaitu memikul sesuatu baik nyata ataupun tidak sedangkan menjawab adalah sesuatu hasil yang mutlak dari sebuah reaksi manusia dalam merespon sesuatu disekitarnya.dapat diartikan tanggung jawab adalah sesuatu yang ditanggung dan harus dilakukan oleh manusia bauk terlihat maupun tidak terlihat.tanggung jawab sendiri erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari manusia maka dari itu diperlukan sebuah tekad untuk melaksanakan sebuah tanggung jawab.

DAFTAR PUSTAKA :

 

Ali, M. Daud. 1998. Pendidikan Agama Islam. PT RajaGrafindo Persada : Jakarta.

Hartono, Drs., dkk., ILMU BUDAYA DASAR: Untuk Pegangan Mahasiswa, PT. Bina Ilmu, Surabaya, 1991.

Suyadi M.P. Drs., Buku Materi Pokok Ilmu Budaya Dasar, Depdikbud U.T. 1984-1985.

Widyo Nugroho, Achmad Muchji. 1996. Ilmu Budaya Dasar. Jakarta : Universitas  Gunadarma