Analisis Sistem Virtual Cluster Pada Komputasi Paralel Menggunakan Layanan IAAS

Komputasi Paralel (Analisis Jurnal)

Judul Jurnal : Analisis Sistem Virtual Cluster Pada Komputasi Paralel Menggunakan Layanan IAAS

Nama Penulis : Diah Ayu Retnani W , Erick Irawadi Alwi

Tahun Terbit : 1 April 2016

Sumber Jurnal :
Download Jurnal 
Link : http://jurnal.unej.ac.id/index.php/INFORMAL/article/download/2352/2088

Konsep Komputasi Paralel

 

Komputasi paralel (parallel computing) merupakan teknik menjalankan program untuk suatu proses dengan menggunakan lebih dari satu unit komputasi, komputasi paralel dapat mempersingkat dengan membagi program menjadi task-task yang dapat dikerjakan secara terpisah untuk kemudian dieksekusi secara paralel. Implementasi aneka jenis komputasi paralel ini memerlukan infrastruktur mesin paralel yang terdiri dari banyak komputer dengan dihubungkan pada satu jaringan dan mampu bekerja secara bersama sama untuk menyelesaikan satu masalah seperti penyelesaian masalah komputasi, rendering dan sebagainya. Penggunaan komputasi paralel salah satunya adalah cluster. Cluster merupakan pilihan yang cukup handal untuk pengolahan data dalam jumlah besar dan banyak. Cluster termasuk dalam klasifikasi Distributed Memory Multikomputer, merupakan dua atau lebih komputer atau node yang dihubungkan menjadi suatu sistem terintegrasi yang mampu menyelesaikan masalah komputasi bersama sama.

 

Proses Pendistribusian

 

Jurnal ini menggunakan metode eksperimen yaitu menganalisis kinerja dari sistem virtual cluster dengan melakukan serangkaian uji coba menyelesaikan masalah komputasi. Permasalahan yang digunakan sebagai bahan uji coba yaitu dengan pengurutan data acak menggunakan metode mergesort dengan interval ukuran data sebesar 100 sampai 100000 data acak. Mergesort digunakan karena relative mudah diparalelkan atau dapat bekerja secara paralel. Tahapan pada penelitian ini ada dua :

 

  1. Perancangan sistem virtual cluster

 

Dalam penelitian ini digunakan alat-alat perangkat keras komputer berupa virtualisasi yang membentuk sebuah sistem cluster. Komputer komputer tersebut terdiri dari master dan slave. Komputer yang difungsikan sebagai slave hanya dapat diakses oleh master untuk melakukan proses komputasi. Pada penelitian ini menggunakan layanan cloud berupa IaaS. IaaS adalah layanan cloud yang menyediakan Infrastruktur komputasi berupa media penyimpanan, processing power, memory, sistem operasi, dan kapasitas jaringan. Penyedia cloud memberikan alamat IP untuk mengakses masing masing virtual komputer yang memiliki infrastruktur sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan.

 

  1. Analisis sistem virtual cluster

 

Analisis pengukuran kinerja sistem cluster dilakukan dengan menjalankan satu program komputasi paralel dengan skenario berbeda beda. Program yang dipilih adalah pengurutan angka dengan salah satu metode yang mudah diimplementasikan secara paralel yaitu mergesort. Program dieksekusi dengan menggunakan satu sampe lima komputer virtual dan dengan ukuran data yang berbeda beda. Range data yang digunakan antara 100 sampe 100000. Kinerja komputasi paralel dipengaruhi oleh teknik pemrograman, arsitektur, atau keduanya. Parameter yang digunakan untuk mengukur kinerja sistem paralel pada penelitian ini, diantaranya adalah waktu total eksekusi, speed-up dan efisiensi.

 

Implementasi

 

 

 

 

Pada Gambar 1 (a) adalah layanan IAAS cloud computing dimana dalam cloud tersebut dapat menyediakan layanan komputer virtual yang disesuaikan dengan permintaan kebutuhan penelitian ini antara lain processor, memori, jaringan dan lain lain, gambar 1 (b) adalah fokus dari penelitian ini yang merupakan gambar dari rancangan arsitektur sistem cluster dimana terdapat 5 komputer virtual yang telah dibuat oleh layanan cloud, dan gambar 1 (c) adalah sebuah laptop yang dijadikan console sebagai remote untuk seluruh komputer virtual, remote untuk akses virtual komputer tersebut menggunakan virtual box. Pada dasarnya semua node pada sistem cluster harus saling terhubung dan dapat berkomunikasi dengan baik untuk dapat bekerjasama mengerjakan satu masalah. Masing-masing node harus saling terhubung didalam satu jaringan dan memiliki identitas dengan cara memberikan IP Address dan Hostname. Kelebihan dari penggunaan service cloud yaitu mampu menyediakan virtual komputer yang telah terintegrasi dengan jaringan internet dan spesifikasi virtual komputer dapat disesuaikan dengan kebutuhan pengguna sehingga pada penelitian ini user dimudahkan dalam konfigurasi infrastruktur jaringan. Laptop yang digunakan sebagai remote untuk mengakses virtual komputer harus memenuhi spesifikasi yang mendukung teknologi yang digunakan oleh cloud.

Tujuan pengujian sistem cluster dalam penelitian ini untuk menguji kinerja sistem virtual cluster yang telah dibangun dalam menyelesaikan suatu masalah komputasi yaitu pengurutan data acak menggunakan komputasi paralel. Kinerja suatu sistem cluster pada komputasi paralel dapat diketahui dari besarnya waktu yang digunakan dalam menyelesaikan suatu program, speed-up dan efisiensi. Pengujian cluster pada penelitian ini dilakukan dengan menyelesaikan masalah pengurutan data acak menggunakan metode mergesort dengan interval jumlah data acak yaitu antara 100 sampai dengan 100000 kemudian dijalankan dengan menggunakan squensial dan paralel antara dua node sampai dengan lima node.

 

Analisa Jurnal Quantum Komputasi Biologi

Jurnal Kuantum Komputasi Biologi
Judul Jurnal : Is the Brain a Quantum Computer?
Penulis : Abninder Litt, Chris Eliasmith, Frederick W. Kroon, Steven Weinstein, Paul Thagard
Tahun Terbit : 2005

 

DOWNLOAD JURNAL DISINI

http://cogsci.uwaterloo.ca/Articles/quantum.pdf

Abstrak

We argue that computation via quantum mechanical processes is irrelevant to explaining how brains produce thought, contrary to the ongoing speculations of many theorists. First, quantum effects do not have the temporal properties required for neural information processing. Second, there are substantial physical obstacles to any organic instantiation of quantum computation. Third,there is no psychological evidence that such mental phenomena as consciousness and mathematical thinking require explanation via quantum theory.We conclude that understanding brain function is unlikely to require quantum computation or similar mechanisms.

Kesimpulan

Penulis berpendapat bahwa perhitungan melalui proses mekanisme kuantuk tidak relevan untuk menjelaskan bagaimana otak menghasilkan pikiran, bertentangan dengan spekulasi yang sedang berlangsung dari banyak teori. Pertama, efek kuantum tidak memiliki sifat-sifat duniawi yang diperlukan untuk pengolahan informasi saraf. Kedua, ada hambatan fisik besar untuk setiap Instansiasi organik dari kuantum computation. Ketiga, tidak ada bukti psikologis bahwa fenomena mental seperti kesadaran dan pemikiran matematika membutuhkan penjelasan melalui quantum theory. Penulis menyimpulkan bahwa fungsi pemahaman otak mungkin membutuhkan komputasi kuantum atau mekanisme yang sama.

Berdasarkan jurnal tersebut ada 3 alasan mengapa mekanisme proses quantum tidak berkaitan dengan proses kerja otak pada manusia.

1. Computation
Bahwa mekanisme kuantum tidak mungkin memainkan peran dalam pengolahan informasi di otak.

2. Bilogical
Bahwa ada beberapa alasan mengapa fungsi penting dari sistem organik seperti otak seharusnya tidak memerlukan penjelasan mekanika kuantum.

3. Psychological
Bahwa tidak ada alasan untuk percaya bahwa komputasi kuantum kontribusi untuk fenomena mental.

Dapat disimpulkan bahwa dugaan bahwa otak adalah semacam komputer kuantum lebih rendah daripada hipotesis komputasi neuro, yang menyatakan bahwa otak menghasilkan fenomena mental dengan cara proses saraf yang encode, mengubah, dan decode informasi yang diwakili oleh pola aktivitas saraf.